} -->

Sabtu, 19 Juni 2010

Galeri ROHIS

Selengkapnya...

Filosofi titik hitam

Cobalah buat satu titik hitam di tengah-tengah sebidang papan tulis yang putih, kemudian anda tanya orang lain apa yang mereka lihat di papan tersebut.
Pastilah banyak diantara mereka yang menjawab "Titik Hitam", Bagaimana dengan anda sendiri? Apa yang anda lihat?

Ya, benar.
Jawabnya adalah sebidang papan tulis putih. Kalau kita perhatikan seberapa besar titik hitam tersebut, tidak ada 0,.....% tapi mengapa banyak diantara mereka malah menjawab titik hitam dan bukan sebidang papan tulis yang putih.

Ya, itulah kebanyakan yang sering tanpa sadar kita lakukan kawan,
Titik Hitam adalah energi yang negatif sementara sebidang papan tulis putih adalah ibarat energi yang positif.

Contoh suatu yang sering terjadi di sekitar kita:
Ada seseorang yang sangat membenci sahabatnya hanya gara-gara selisih pendapat, mereka sampai tidak saling menyapa untuk kurun waktu yang lama.
Bijakkah hal yang demikian?

Kalau kita mau evaluasi lagi, seberapa besar kesalahan itu (titik hitam/negatif), sangat tidak sebanding dengan persaudaraan mereka selama bertahun-tahun (sebidang papan tulis putih/positif).
Lalu mengapa masalah yang kecil itu justru menutupi hal-hal yang baik dan indah yang pernah dialami mereka bersama selama bertahun-tahun.

Contoh yang lain:
Banyak orang yang kemudian menyalahkan Tuhan atas masalah-masalah yang mereka hadapi.
Padahal kita semua tahu betapa besar nikmat yang diberikan Tuhan pada kita semua tanpa kita memintanya.
Mulai dari kecil hingga sekarang,
mulai dari kita bangun tidur sampai kita tidur dan terbangun lagi,
Pantaskah kita menyalahkan Tuhan atas masalah yang kita hadapi?

Inilah bahaya dari energi negatif, walau kecil tapi mampu menutupi energi positif yang besar.

Semoga ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama.
Selengkapnya...

Selasa, 15 Juni 2010

Berpikir positif itu asyik, walaupun berat dilakukan

Sebuah kisah nyata...

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum dan
berkata kepada sang ibu :

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.


"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpajejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi". Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu
& kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman.
dengan visualisasi tsb. "Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah
buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan,
karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV,
karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di
tempat mesum.
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu
artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya
bekerja dan digaji tinggi
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan,
karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup
makan
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari,
karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah,
karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya,
karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup
10.Untuk dst...

Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi, Idea Press, Yogyakarta. pp. 239-241. ISBN 978-6028-686-402.
Selengkapnya...

Tentang ROHIS

UNDER CONSTRUCTION

Halaman ini sedang kami buat, silahkan kunjungi lain kali
~ A F W A N ~
Selengkapnya...

Say to ROHIS

Ingin tau lebih banyak tentang ROHIS?? atau ingin memberikan kritik dan saran.
Kamu bisa menghubungi ROHIS di:

  • Email: rohis.sman3tangsel@gmail.com
  • HP : 085289726643

Terimakasih atas saran atau kritik dari kamu, dalam waktu dekat ROHIS akan menanggapi saran atau kritik dari kamu.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selengkapnya...