Cobalah buat satu titik hitam di tengah-tengah sebidang papan tulis yang putih, kemudian anda tanya orang lain apa yang mereka lihat di papan tersebut.
Pastilah banyak diantara mereka yang menjawab "Titik Hitam", Bagaimana dengan anda sendiri? Apa yang anda lihat?
Ya, benar.
Jawabnya adalah sebidang papan tulis putih. Kalau kita perhatikan seberapa besar titik hitam tersebut, tidak ada 0,.....% tapi mengapa banyak diantara mereka malah menjawab titik hitam dan bukan sebidang papan tulis yang putih.
Ya, itulah kebanyakan yang sering tanpa sadar kita lakukan kawan,
Titik Hitam adalah energi yang negatif sementara sebidang papan tulis putih adalah ibarat energi yang positif.
Contoh suatu yang sering terjadi di sekitar kita:
Ada seseorang yang sangat membenci sahabatnya hanya gara-gara selisih pendapat, mereka sampai tidak saling menyapa untuk kurun waktu yang lama.
Bijakkah hal yang demikian?
Kalau kita mau evaluasi lagi, seberapa besar kesalahan itu (titik hitam/negatif), sangat tidak sebanding dengan persaudaraan mereka selama bertahun-tahun (sebidang papan tulis putih/positif).
Lalu mengapa masalah yang kecil itu justru menutupi hal-hal yang baik dan indah yang pernah dialami mereka bersama selama bertahun-tahun.
Contoh yang lain:
Banyak orang yang kemudian menyalahkan Tuhan atas masalah-masalah yang mereka hadapi.
Padahal kita semua tahu betapa besar nikmat yang diberikan Tuhan pada kita semua tanpa kita memintanya.
Mulai dari kecil hingga sekarang,
mulai dari kita bangun tidur sampai kita tidur dan terbangun lagi,
Pantaskah kita menyalahkan Tuhan atas masalah yang kita hadapi?
Inilah bahaya dari energi negatif, walau kecil tapi mampu menutupi energi positif yang besar.
Semoga ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama.
Sabtu, 19 Juni 2010
Filosofi titik hitam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar